Prodi S3 Teknologi Pendidikan menggelar seminar dengan tema “Edu Technopreneurship Era Smart Society 5.0”
s3tp.fip.unesa.ac.id, 21 Oktober 2024 — Prodi S3 Teknologi Pendidikan menggelar seminar dengan tema “Edu Technopreneurship Era Smart Society 5.0” secara hybrid di gedung 01 Lantai 2 FIP UNESA. Acara ini dihadiri oleh mahasiswa S1, S2, dan S3 dari Prodi Teknologi Pendidikan FIP UNESA, serta anggota IPTPI.
Seminar Teknologi pendidikan ini menghadirkan tiga pembicara, antara lain:
● Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Singapura, I Gusti Agung Ketut Satrya Wibawa, S.Sos., MCA., Ph.D.
● Koordinator Papuan Bridge Program PT. Freeport Indonesia, Sugiarso, S.Pd., M.Pd.
● Dosen Prodi DKV Universitas Esa Unggul, Jakarta, Dr. Ixsora Gupita Cinantya, M.Pd.
Acara dibuka dengan sambutan Koorprodi S3 TP FIP UNESA dan juga Ketua Formatur IPTPI Prof. Dr. Mustaji, M.Pd., dalam sambutannya menjelaskan bahwa Edu Technopreneurship dalam profil lulusan ini dimaknai sebagai kemampuan untuk mengembangkan bisnis dalam bidang teknologi pendidikan, mampu berpikir kritis untuk menghasilkan produk-produk kreatif bidang teknologi pendidikan yang edukatif, dan mampu memasarkan ke masyarakat pengguna.
Acara dilanjut dengan pemaparan materi yang disampaikan oleh pembicara, I Gusti Agung Ketut Satrya Wibawa, S.Sos., MCA., Ph.D selaku Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Singapura menjelaskan tentang kaitan teknologi pendidikan dengan digital ekonomi yaitu menghubungkan dunia pendidikan dengan dunia industri, ia menjelaskan Perbandingan peran edu technopreneurship pada era Smart Society 5.0 di Indonesia dan Singapura memiliki beberapa perbedaan mendasar yang terkait dengan tingkat perkembangan teknologi, kebijakan pemerintah, dan ekosistem pendidikan serta kewirausahaan di kedua negara. Sesi pertama ditutup dengan penyerahan sertifikat kepada pembicara oleh korprodi S1 Teknologi Pendidikan Dr. Utari Dewi, S.Sn., M.Pd.
Sesi kedua yaitu pemaparan materi oleh Sugiarso, S.Pd., M.Pd. selaku Koordinator Papuan Bridge Program PT. Freeport Indonesia menjelaskan materi edu technopreneurship dari kompetensi menjadi aksi, yaitu proses mengidentifikasi, memvalidasi ide bisnis dan berani mengambil resiko untuk merintis, mengelola, dan mengembangkan bisnis di bidang teknologi pendidikan untuk memberikan solusi belajar yang efektif, efisien, menarik serta menguntungkan. Sesi kedua ditutup dengan penyerahan sertifikat kepada pembicara oleh Dewi Nurmalasari, M.Pd.
Dilanjut sesi ketiga, pemaparan materi oleh Dr. Ixsora Gupita Cinantya, M.Pd., Dosen Prodi DKV Universitas Esa Unggul yang juga merupakan seorang Creator, Editor Video, dan Fotografer. Fokus pembahasan sesi ketiga ini adalah Content Creator Generation, ia menjelaskan bahwa tingginya peran inovasi dalam industri konten digital memunculkan prediksi bahwa industri tersebut akan terus tumbuh berkelanjutan di era society 5.0.
“Pentingnya menggali potensi diri dan mengekspresikannya melalui media serta dikemas secara profesional dan menarik, kita sebagai pendidik bisa menekankan potensi kepada anak didik kita, Capaiannya adalah mampu menciptakan generasi kreatif yang mampu beradaptasi dan berinovasi di era digital,” ujarnya. Memasuki akhir acara sesi ketiga ditutup dengan penyerahan sertifikat kepada pembicara oleh Winda Lestiani, S.Pd., selaku moderator pada sesi ini.
Seminar ini berlangsung dengan lancar, diikuti antusiasme dari para peserta. Setiap sesi acara ini diakhiri dengan diskusi dan tanya jawab. Diharapkan acara ini dapat membuka wawasan bagi mahasiswa untuk berkarir di edu technopreneurship.
Bagaimana teknologi dari edu technopreneurship di era smart society 5.0 ini tentang content creator generation ini lebih pembahasannya, bagaimana posisi kita sebagai pendidik menyikapi tantangan-tantangan yang ada saat ini